PENDIDIKAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Pendidikan
Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan
karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya. Anak-anak yang
tergolong memiliki ketidakmampuan dan gangguan adalah hal sebagai berikut: gangguan
organ indra, gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa,
gangguan belajar,attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), gangguan
emosional dan perilaku. Sedangkan anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa
atau yang sering disebut gifted diartikan sebagai anak berbakat khusus.
Pelajar tidak biasa memiliki karakteristk sebagai
berikut :
Gangguan Organ Indra. Gangguan indra mencakup
gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran.
Retardasi Mental. Ciri utama retardasi mental adalah
lemahnya fungsi intelektual . Selain intelegensinya rendah, anak dengan
retardasi mental juga sulit menyesuaikan diri dan susah berkembang. Retardasi
mental diklasifikasikan menjadi retardasi ringan, moderat, berat dan parah.
Gangguan/ketidakmampuan Fisik. Gangguan fisik anak
antara lain adalah gangguan ortopedik, seperti gangguan karena cedera otak
(cerebral palsy), dan gangguan kejang-kejang (seizure).
Klasifikasi tingkat Retardasi mental :
Nilai IQ
Retardadi mental ringan
52-69
Retardas mental sedang
36-51
Retardasi mental berat
20-35
Retardasi mental sangat berat
Di bawah 20
Retardasi mental ringan
Retardasi mental ringan dinilai masih mampu didik
masuk sekolah (dan masuk les) dan membutuhkan pendidikan khusus. merupakan 85%
dari jumlah penderita retardasi mental kebanyakan bisa membantu diri sendiri,
walaupun mereka memiliki pertimbangan, sensitivitas sosial. dan tilikan yang
terbatas.
Retardasi sedang
Merupakan 10%
dari aeluruh jumlah penderita retardasi mental. biasanya sudah dikenali sejak
tahun-tahun persekolahan. mereka dinilai
“mampu di latih” , dapat mempelajari ketrampilan kerja yang sederhanadapat
membaca setingkat kelas 2 sekolah bantu diri sendiri di lingkungannya. mereka
cenderung terlihat kikuk dan cenderung tidak terkordinasi.
Retardasi berat
3-4% dari
seluruh penderita retardasi mental, mereka termasuk penderita retardasi mental
yang independen.mampu berbicara yang paling sederhana, tetapi membutuhkan suatu
institusi atau pengasuh suportif yang intens. sering di temukan malformasi dan
cacat fisik yang berat.
Retardasi sangat berat
Merupakan 1% dari seluruh penderita retardasi
mental, mereka tergantung secara total kepada orang laindan biasanya mempunyai
kerusakan neurologiyang bermakna, tidak bisa berjalan atau berbicara. (
psikeatri,242).
Gangguan Bicara Dan Bahasa.
Ketidakmampuan Belajar.
Gangguan perilaku dan Emosi.
Pendidikan Untuk ABK
Anak berkebutuhan khusus biasanya bersekolah di
sekolah luar biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing.
a. SLB
bagian A untuk tunanetra.
b. SLB
bagian B untuk tunarungu.
c. SLB
bagian C untuk tunagrahita.
d. SLB
bagian D untuk tunadaksa.
e. SLB
bagian E untuk tunalaras.
f. SLB
bagian G untuk cacat ganda.
Pendidikan Inklusi
Pendidikan inklusi adalah bentuk penyelenggaraan
pendidikanyang menyatukan anak anak berkebutuhan khusus dengan anak-anaknormal
pada umumnya untuk belajar.
Menurut Hildegun Olsen, pendidikan inklusi adalah
sekolah harusmengakomodasi semua anak tanpa memandang kondisi fisik,
intelektual, sosial emosional, linguistik atau kondisi lainnya.
Tujuan pendidikan
inklusi menurut Raschake
dan Bronson
a. Bagi
anak berkebutuhan khusus
- anak akan
merasa menjadi bagian dari masyarakat pada umumnya.
- anak akan
memperoleh bermacam-macam sumber
untuk belajar dan bertumbuh.
- meningkatkan
harga diri anak.
- anak
memperoleh kesempatan untuk
belajar dan menjalin persahabatan bersama teman yang sebaya.
b. Bagi
pihak sekolah
-
memperoleh pengalaman untuk
mengelola berbagai perbedaan dalam satu kelas.
- mengembangkan
apresiasi bahwa setiap
orang memiliki keunikan
dan kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya.
- meningkatkan kepekaan terhadap
keterbatasan orang lain dan rasa
empati pada keterbatasan anak.
-
meningkatkan kemempuan untuk menolong dan mengajar semuaanak dalam kelas
c.
Bagi guru
- membantu
guru untuk menghargai perbedaan pada setiap anak danmengakui bahwa anak
berkebutuhan khusus juga memilikikemampuan.
- menciptakan kepedulian bagi setiap guru terhadap pentingnya pendidikan
bagi ABK
- guru akan
merasa tertantang untuk menciptakan metode-metodebaru dalam pembelajaran dan
mengembangkan kerjasama dalammemecahkan masalah.
- meredam
kejenuhan guru dalam mengajar.
d. Bagi
masyarakat
-
meningkatkan kesetaraan sosial dan kedamaian dalam masyarakat.
-
mengajarkan kerjasama dalam masyarakat dan mengajarkansetiap anggota
masyarakat tentang proses demokrasi.
- membangun
rasa saling mendukung dan saling membutuhkanantar anggota masyarakat.